🪩 Kampung Adat Cireundeu Bahasa Sunda
KAMPUNGNAGA; Naga pada nama kampung ini bukan melambangkan hewan mitos, melainkan berasal dari bahasa Sunda nagawir, yang berarti dikelilingi tebing atau jurang (gawir). Masyarakat Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya tersebut masih memegang erat adat istiadat dari leluhurnya. Mereka hidup dalam kesahajaan, tanpa alat elektronik dan kendaraan.
Adapunbebagai pepatah bahasa sunda yang menjadi suatu moral kehidupan di desa cireundeu. Bekal kehidupan dalam konsep adat terdapat "Tritangtu", yang dimana 'tri' memiliki arti tilu dalam bahasa sunda atau tiga dalam arti Bahasa Indonesia dan 'tangtu' memiliki arti pasti atau tentu. Pengertian ini merupakan terdiri dari tekat, ucap, lampah.
Perubahanperubahan adat Sunda dalam era modernisasi dan globalisasi 1970-2000: Studi Kasus Kampung Adat Mahmud dan Kampung Adat Cireundeu; Respon masyarakat muslim terhadap Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP) di Desa Cimenyan Kabupaten Bandung 1977-2015; Rusydi Hamka dan pers islam di Indonesia tahun 1981- 1995: Insan pers Islam Moderat
Abstract Kampung Adat Cireundeu memiliki masyarakat dengan mayoritas berkeyakinan Sunda Wiwitan, Istilah "wiwitan" dalam bahasa Indonesia memiliki arti "Pertama", kepercayaan Sunda Wiwitan adalah kepercayan yang lebih awal hadir ketimbang agama besar yang masuk ke Indonesia seperti Islam, Kristen, Hindu dan Buddha sebab keyakinan Sunda Wiwitan adalah ajaran pertama yang diturunkan
Konsepagama Sunda Wiwitan yang dianut masyarakat adat Cireundeu, yaitu Tuhan yang disebut "Gusti Sikang Sakang Sawiji Wiji" atau di atas segalanya pencipta mereka. Rasi sebagai Makanan Utama foto gambar rasi - beras singkong kampung adat cireundeu cimahi - @si_angeline @genpi.bdgraya Rasi, beras singkong, makanan khas di Kampung Cireundeu.
KampungAdat Cireundeu: Tradisi Masyarakat Tidak Makan Nasi (Bagian 1) Belum mengaku sudah makan kalau belum ketemu nasi. Begitu mayoritas yang dirasakan masyarakat di daérah saya. Tahun Baru Suro Saka Sunda Upacara adat Sasih Suro ini sejatinya dilangsungkan selama 1 bulan hanya itu dilakukan secara intern. Adapun secara umum biasanya
TopPDF MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEARIFAN LOKAL : Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi - repository UPI T PLS 1302690 Title dikompilasi oleh 123dok.com. Top PDF MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEARIFAN LOKAL : Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi
DALAMBUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIREUNDEU U. Abdullah Mu'min STAI Pelabuhan Ratu, Email: Abdullahmukmin77@ Bagi masyarakat adat, prilaku makan atau tuang dalam bahasa Sunda tidak hanya berorientasi jasmaniah. Ada nilai-nilai khusus yang kemudian dijadikan entitas keyakinan yang mentradisi.
Bagimasyarakat masyarakat Adat Kampung Cireundeu, perayaan upacara adat Tutup Taun Ngemban Taun layaknya lebaran bagi kaum muslim. Sebelum tahun 2000, saat perayaan mereka selalu menggunakan pakaian baru. Rangkaian Acara malah Taun anyar Saka Sunda 1953 kampung AdAT Cireundeu kota Cimahi. Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 05
. Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia 2019 ABSTRAK Kampung adat Cirendeu menjadi daya tarik bagi para wisatawan dikarenakan masyarakatnya yang masih kental akan adat yang tetap teguh dilakukan sesuai dengan yang lelehur jalankan dahulu dan tetap mampu mempertahankan kearifan lokal yang mereka miliki meskipun sudah mengalami perubahan pada segi sosial ekonomi, perubahan tersebut terjadi karena adanya unsur modernisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya, kebudayaan serta adat istiadat mereka. Kehidupan masyarakat Cirendeu masih kental dengan sifat gotong-royong dan saling tolong menolong antar sesama warga. Tradisi leluhur Kampung adat Cireundeu telah mengajarkan pada masyarakat lokalnya untuk tidak bergantung terhadap padi dan import dari daerah lain. Tokoh adat berperan dalam mensosialisasikan, mengajarkan dan menjaga tradisi secara turun-temurun kepada masyarakat atau generasi penerus. Kata Kunci kampung adat cirendeu, wisata budaya, kearifan lokal ABSTACT Cirendeu traditional village becomes an attraction for tourists because the people who are still thick with custom that remain firmly carried out in accordance with the melting run first and still able to maintain their local wisdom even though it has undergone changes in socioeconomic terms, these changes occur because of the elements modernization. This study uses qualitative methods, the researcher makes a complex picture, examines words, detailed reports from the respondents' views and conducts studies in natural situations. Data collection uses interviews and documentation studies. The results showed that the Cireundeu indigenous people were very firm in their beliefs, culture and customs. Cirendeu community life is still thick with the nature of mutual assistance and mutual help between fellow citizens. The ancestral tradition of the Cireundeu traditional village has taught its local people not to depend on rice and imports from other regions. Customary leaders play a role in socializing, teaching and maintaining traditions for generations to the community or future generations. Keywords Cirendeu traditional village, cultural tourism, local wisdom Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEARIFAN BUDAYA LOKAL KAMPUNG ADAT CIRENDEU SEBAGAIWISATA BUDAYA DI KOTA CIMAHIAdira Ismi Wahyuni1;Dean Erliana Destiani2;Nadila Putri Lesmana3;QonitatushSholihah4;Rd Salvira Yuna Pratiwi5;Gita Siswhara6;Fajar Nugraha Asyahiddaadiraismiwahyuni 1 ; deanerliana1999 2 ;nadilalesmana13 3 ; qonitatush87 4 ; rashalyunna 5;wa_egha 6 ; nugrahafajar 7 Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial, Universitas Pendidikan Indonesia2019ABSTRAKKampung adat Cirendeu menjadi daya tarik bagi para wisatawan dikarenakanmasyarakatnya yang masih kental akan adat yang tetap teguh dilakukan sesuaidengan yang lelehur jalankan dahulu dan tetap mampu mempertahankan kearifanlokal yang mereka miliki meskipun sudah mengalami perubahan pada segi sosialekonomi, perubahan tersebut terjadi karena adanya unsur ini menggunakan metode kualitatif, peneliti membuat suatu gambarankompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden danmelakukan studi pada situasi yang alami. Pengumpulan data menggunakanwawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwamasyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya,kebudayaan serta adat istiadat mereka. Kehidupan masyarakat Cirendeu masihkental dengan sifat gotong-royong dan saling tolong menolong antar sesamawarga. Tradisi leluhur Kampung adat Cireundeu telah mengajarkan padamasyarakat lokalnya untuk tidak bergantung terhadap padi dan import daridaerah lain. Tokoh adat berperan dalam mensosialisasikan, mengajarkan danmenjaga tradisi secara turun-temurun kepada masyarakat atau generasi Kunci kampung adat cirendeu, wisata budaya, kearifan lokalABSTACTCirendeu traditional village becomes an attraction for tourists because the peoplewho are still thick with custom that remain firmly carried out in accordance withthe melting run first and still able to maintain their local wisdom even though ithas undergone changes in socio-economic terms, these changes occur because ofthe elements modernization. This study uses qualitative methods, the researchermakes a complex picture, examines words, detailed reports from the respondents'views and conducts studies in natural situations. Data collection uses interviewsand documentation studies. The results showed that the Cireundeu indigenouspeople were very firm in their beliefs, culture and customs. Cirendeu communitylife is still thick with the nature of mutual assistance and mutual help betweenfellow citizens. The ancestral tradition of the Cireundeu traditional village hastaught its local people not to depend on rice and imports from other leaders play a role in socializing, teaching and maintaining traditionsfor generations to the community or future P a g e Keywords Cirendeu traditional village, cultural tourism, local wisdomPendahuluanIndonesia dikenal memiliki banyakkeberagaman dan kekayaanbudayanya. Dari Sabang darimerauke Indonesia memilikiberagam suku, bahasa, budaya, adatistiadat dan agama yang berbeda-beda. Meskipun perkembanganjaman semakin modern tetapi negaraIndonesia masih mempertahankanbudaya yang dimiliki. Jika haltersebut dapat dikelola dengan baikmaka keanekaragaman budaya yangada di Indonesia bisa dijadikansebagai objek wisata. Dengandijadikan sebagai objek wisata makaIndonesia dapat menjaga eksistensibudaya yang dimiliki agar tetapbertahan dan dikenal masyarakatluas. Perkembangan wisata diIndonesia semakin berkembang danterus membaik dari waktu ke waktu. Suweda dan Widyatmaja 2010 89mengatakan bahwa “atraksi wisatabudaya seperti arsitektur rumahtradisional di desa, situs arkeologi,benda-benda seni dan kerajinan,ritual dan upacara budaya, festivalbudaya, kegiatan dan kehidupanmasyarakat sehari-hari,keramahtamahan, makanan dan lain-lain merupakan daya tarik bagiwisatawan”. Oleh karena itu denganmemanfaatkan keberagaman budayadi Indonesia maka hal tersebut dapatmenjadi kekuatan pariwisata diIndonesia karena Indonesia memilikikebudayaan yang kaya, variatif danunik. Salah satu pariwisata minat khususyang sedang berkembang diIndonesia adalah desa wisataberbasis budaya atau biasa disebutsebagai kampung adat. Kampungadat ini merupakan suatu kelompokmasyarakat yang masih menjagakemurnian atau keaslian tradisibudaya nya yang telah diturunkandari nenek moyang nya. Biasanya didalam suatu kampung adat terdapataturan dan norma adat yang perludipatuhi oleh masyarakatnya. Salahsatu tempat yang dapat dijadikansebagai wisata budaya yaituKampung adat Cireundeu. Dengankearifan lokal yang dimiliki olehkampung Cireundeu dapat menarikpara wisatawan lokal maupunwisatawan dari luar adat Cireundeu menjadidaya tarik bagi masyarakat karenamasyarakat disana masih memegangteguh kepercayaan serta tradisi dankebudayaan dari karuhun atauleluhurnya. Sehingga dapatdikatakan bahwa KampungCireundeu ini menggunakan kearifanlokal sebagai wisata budaya. Dengandemikian, yang dimaksud dengankebijakan pariwisata berbasiskearifan lokal adalah kebijakan dibidang pariwisata yangmengedepankan segala bentukkeunikan yang dimiliki oleh suatukomunitas atau daerah tertentu yangmengandung nilai-nilai kebudayaanbaik yang bersifat material itu juga jika masyarakat lokaldapat berpartisipasi dengan aktifdalam mengembangkan pariwisata di2 P a g e daerah tersebut maka hal itu dapatdijadikan sebagai upaya untukmembantu meningkatkanperekonomian masyarakat. Karenajika masyarakat lokal dapatmengelola perkembangan pariwisatadengan baik dan efektif makatentunya masyarakat akanmendapatkan keuntungan materialmaupun non-material. Oleh karenaitu masyarakat Cireundeu harusmelakukan pengelolaan dengan baikdari sisi manajemen ataupun dari sisipemasarannya agar kampungCireundeu ini dapat dikenal olehmasyarakat PenelitianMetode penelitian merupakan salahsatu faktor yang cukup pentingdalam melakukan suatu penelitian,karena pada dasarnya metodepenelitian merupakan cara ilmiahuntuk mendapatkan data dengantujuan dan kegunaan penelitian adalah usahauntuk menemukan, mengembangkan,dan menguji suatu kebenaranpengetahuan dengan cara-carailmiah. Oleh karena itu, metode yangdigunakan dalam suatu penelitianharus penelitian kualitatif adalahmengamati orang dalam lingkunganhidupnya berinteraksi denganmereka, berusaha memahami bahasadan tafsiran mereka tentang duniasekitarnya, mendekati atauberinteraksi dengan orang-orangyang berhubungan dengan focuspenelitian dengan tujuan mencobamemahami, menggali pandangan danpengalaman mereka untuk mendapatinformasi atau data yang penelitian ini peneliti membuatsuatu gambaran kompleks, menelitikata-kata, laporan terinci daripandangan responden dan melakukanstudi pada situasi yang penelitian kualitatif, penelitiadalah instrument kunci. Oleh karnaitu peneliti harus memiliki bekalteori dan wawasan yang luas jadibisa bertanya, menganalisis danmengkonstruksi objek yang diltelitimenjadi lebih kualitatif meyakini bahwainformasi-informasi akan diperolehjika dilakukan penelaahan melaluiinteraksi dengan narasumber hal inididasari pendapat “Peneliti kualitatifpercaya bahwa kebenaran adalahdinamis dan dapat ditemukan hanyamelalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengansituasi sosial mereka” Danim dalamTrianto, 2010.Maka dalam hal ini peneliti memilihpenelitian kualitatif untuk diterapkandalam mendalami secara detail. Padasaat mendalami informasi dalampenelitian ini, penulis tidak dibatasioleh alat ukur sebagaimana dalampenelitian kuantitatif, sehinggapenulis dapat memperoleh informasi-informasi baru yang berkaitandengan Kampung Cireundeu..Informasi-informasi baru yangdiperoleh saat penelitian yang padaawalnya tidak diketahui penulis. Halini sejalan dengan kepentingandigunakannya penelitian kualitatifyang di antaranya mengungkapkan,bila masalah penelitian belum jelas,3 P a g e masih remang-remang, dan terdapatkemungkinan masih metode penelitian inididasari pendapat “Penelitiankualitatif merupakan metode-metodeuntuk mengeksplorasi danmemahami makna yang olehsejumlah individu atau sekelompokorang dianggap berasal dari masalahsosial atau kemanusiaan” Cresswell,2012 hal 4.Teknik Pengumpulan DataBerdasarkan sumber pengambilandata, dalam penelitian ini penelitimenggunakan data primer yaitu datayang diperoleh langsung dari objekyang diteliti melalui prosedur danteknik pengambilan data yang berupaobservasi, wawancara maupunpenggunaan instrumen pengukuranlainnya yang khusus dirancangsesuai dengan tujuan peneliti Adi,200457. Dalam suatu penelitiandiperlukan adanya suatu data sebagaihasil akhir dari penelitian. Untukpengumpulan data yang konkritpeneliti melaksanakan beberapateknik pengumpulan data, sebagaiberikut 1. Wawancara Metode wawancara atau interviewadalah suatu metode yang dilakukandengan jalan mengadakan jalankomunikasi dengan sumber datamelalui dialog Tanya-jawab secaralisan baik langsung maupun tidaklangsung. Lexy J Moleongmendefinisikan wawancara sebagaipercakapan dengan maksud wawancara digunakansebagai teknik pengumpulan dataapabila peneliti ingin melakukanstudi pendahuluan untuk menemukanpermasalaham yang harus diteliti,tetapi juga apabila peneliti inginmengetahui hal-hal dari respondenyang lebih mendalam. Teknikpengumpulan data ini mendasarkandiri pada laporan tentang diri sendiriatau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan ataukeyakinan pribadi Sugiyono, 2007 17.Adapun langkah-langkah wawancaramenurut Lincoln and Guba dalamSugiyono 2013235mengemukakan ada tujuh langkahdalam penggunaan wawancara untukmengumpulkan data dalam penelitiankualitatif, yaitu1. Menetapkan kepada siapawawancara itu Menyiapkan pokok-pokokmasalah yang akan menjadibahan Mengawali atau membukaalur Melangsunhkan Mengkonfirmasi ikhtisarhasil wawancara Menuliskan hasil wawancarake dalam catatan Mengidentifikasikan tindaklanjut hasil wawancara yangtelah hal ini peneliti akanmenggunakan metode wawancaralangsung dengan subjek informan. Disamping itu untuk memperlancar4 P a g e proses wawancara dalam hal inipeneliti akan menggunakanWawancara atau interviewterstruktur, yaitu wawancara yangdisusun secara terperinci sehinggamenyerupai check list. Pewawancaratinggal membubuhkan tanda vcheck pada nomor pertanyaan yangsudah Studi Dokumentasi Studi dokumentasi berasal dari katadokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Para pakar selalumengartikan dokumen dalam duapengertian, yaitu pertama, sumbertertulis bagi informasi sejarahsebagai kebalikan dari padakesaksian lisan, artefak, terlukis danlain-lain. Kedua diperuntukkan bagisurat resmi dan surat negara seperti,perjanjian undang-undang, hibah,konsesi dan lainnya. Kemudian studidokumentasi, yaitu mencari datamengenai hal-hal atau variabel yangberupa catatan, transkip, buku, suratkabar, prasasti, notulen rapat,lengger, agenda, dan sebagainya. Menurut Djam’an Satori 2007 93,studi dokumentasi merupakan usahauntuk memperoleh keteranganmelalui pendapat tersebut, makastudi dokumentasi dalam penelitianini dilakukan untuk memperkuatdata-data yang telah didapatkandengan pendukung dokumen-dokumen yang ada, yang berkaitandengan objek demikian studi dokumentasipeneliti bersumber dari tokoh danmasyarakat setempat serta hasilpenelitian yang relevan daripenelitian sebelumnya. Dalampenelitian ini, peneliti terlibatsepenuhnya dalam pengumpulandata. Adapun waktu pengumpulandata dilaksanakan pada tanggal 10Oktober 2019 di KampungCireundeu, Leuwigajah, Kec. CimahiSel., Kota Cimahi, Jawa dan PembahasanKampung Cireundeu terletak diKelurahan Leuwigajah KecamatanCimahi Selatan Kota Cirendeu merupakan suatutempat yang memiliki karakteristiktersendiri, didalamnya terbentuksuatu komunitas adat kesundaanyang mampu memelihara, danmelestarikan adat istiadat secaraturun temurun dan tidak terpengaruhioleh budaya dari luar. Kampung AdatCirendeu ini terdiri dari 50 kepalakeluarga atau 800 jiwa, yangsebagian besar bermata pencaharianbertani ketela. Kampung AdatCireundeu sendiri memiliki luas 64ha terdiri dari 60 ha untuk pertaniandan 4 ha untuk besar penduduknyamemeluk dan memegang teguhkepercayaan Sunda Wiwitan hinggasaat ini dan mereka selalu konsistendalam menjalankan ajarankepercayaan serta terus melestarikanbudaya dan adat istiadat yang telahturun-temurun dari nenek berasal dari nama pohonreundeu, karena sebelumnya dikampung ini banyak sekali populasipohon reundeu. Pohon reundeumerupakan pohon untuk bahan obatherbal. Kampung ini disebut5 P a g e Kampung Cireundeu, karenamasyarakat Kampung Cireundeumasih memegang teguh tradisi paraleluhur mereka dengan pengawasanketua adat. Tradisi yang masihdipertahankan oleh Warga AdatKampung Cireundeu yaitu bahanmakanan pokok dan tradisi 1 Kampung AdatCireundeu telah memutuskan untukberalih makanan pokok dari berasnasi menjadi beras singkong, hasildari olahan singkong tersebut, berupaegg roll, kue nastar, peuyeum, acidan kerupuk. Dengan adanya berassingkong bertujuan agar manusiatidak bergantung pada satu makananpokok saja, seperti bahan makananpokok negara Indonesia yaitu beras,namun pandangan masyarakatKampung Adat Cireundeu memilikialternatif dalam bahan makananpokok yaitu singkong. Dalam tradisi1 Sura, warga adat melakukanupacara adat yang bertujuan untukmensyukuri segala nikmat yangdiberikan Tuhan kepada warga salahsatunya mensyukuri berlimpahnyakekayaan alam yang bisa merekamanfaatkan untuk keberlangsunganhidup warga adat adat Cireundeu sangatmemegang teguh kepercayaannya,kebudayaan serta adat istiadatmereka. Mereka memiliki prinsip“Ngindung Ka Waktu, Mibapa KaJaman” arti kata dari “Ngindung KaWaktu” ialah kita sebagai wargakampung adat memiliki cara, ciri dankeyakinan “Mibapa Ka Jaman”memiliki arti masyarakat KampungAdat Cireundeu tidak melawan akanperubahan zaman akan tetapimengikutinya seperti adanyateknologi, televisi, alat komunikasiberupa hand phone, dan ini mempunyai konsepkampung adat yang selalu diingatsejak zaman dahulu, yaitu suatudaerah itu terbagi menjadi tigabagian, yaitu1. Leuweung Larangan hutanterlarang yaitu hutan yang tidakboleh ditebang pepohonannya karenabertujuan sebagai penyimpanan airuntuk masyarakat adat Leuweung Tutupan hutanreboisasi yaitu hutan yangdigunakan untuk reboisasi, hutantersebut dapat dipergunakanpepohonannya namun masyarakatharus menanam kembali denganpohon yang baru. Luasnya mencapai2 hingga 3 Leuweung Baladahan hutanpertanian yaitu hutan yang dapatdigunakan untuk berkebunmasyarakat adat ditanami oleh jagung,kacang tanah, singkon atau ketela,dan umbi-umbianKampung Adat Cirendeu ini sudahada sejak tahun 1918. Kampung AdatCirendeu memiliki strukturkelembagaan adat, karena inimenjadi salah satu pendukungterlaksananya suatu aturan dankesepakatan adat di KampungCirendeu. Adapun struktur dalamlembaga adat masyarakat Cireundeuyaitu6 P a g e 1. Sesepuh, yaitu seseorang yangmenjadi juru kunci sejarah mengenaikampung adat Ais Pangampih, yaitu wakil darisesepuh atau juga seseorang yangmemberikan informasi terkaitbahasa, simbol-simbol Ais Panitren, yaitu seseorang yangditugaskan sebagai HubunganMasyarakat HumasWisata Budaya Kampung Cireundeupada umumnya, kampung ini seringmengadakan upacara adat padaacara-acara pernikahan, kelahiran,kematian, dan puncaknya pada ritualtahunan yaitu Syura-an atau tahunbaru Saka Sunda yang tahun ini jatuhpada bulan Oktober. Acara upacaraSyura-an ini dirayakan sebagai rasasyukur masyarakat adat atas rahmatdari yang Mahakuasa dan biasanyadirayakan secara besar-besaran. Daritahun ke tahun berbagai instansipemerintah, perwakilan kampungadat, komunitas, kepala keluargawarga Kampung Cirendeu danmasyarakat sekitar turut memberikansumbangsihnya dalam caranyamasing – masing demimensukseskan acara adat acara Syura-an, yaitu 1. PersiapanBeberapa persiapan sebelumdilaksanakan upacara Suraana Pembentukan kepanitiaanPembentukan kepanitiaan inidilaksanakan kurang lebih tigaminggu. Dalam pembentukanpanitia di diskusikan di balesaresehan bersama Sesepuh Pendanaan/biaya pelaksanaanDana untuk perayaan Suraan iniberasal dari swadaya masyarakatadat Cireundeu sendiri. Masyarakattidak pernah meminta dana Tempat dan peralatanTempat yang dipilih untukpelaksanaan 1 Sura biasa digelardi bale saresehan saresehan,sedangkan untuk ngajayak atauhiburannya dilakukan di panggungdekat bale saresehan Latihan ngamumuleLatihan ngamumule ini adalahberbicara sambil diiringi olehmusik tradisional yaitu Merangkai sesajenDalam merangkai sesajen inimasyarakat mengumpulkan hasilolahan pertanian seperti buah-buahan. Dan sesajen ini disimpandi tengah-tengah bale saresehantempat berkumpul masyarakat Memasak Olahan SingkongMemasak olahan singkong inidilakukan pada acara 1 Sura pagisebelum acara 1 Sura ibu - ibu adat memasak untuksemua warga adat dan tamuyanghadir juga untuk para Acara 1 SuraRangkaian acara 1 Sura ini antaralaina Ngamumule7 P a g e b Nasehat sesepuh,sesepuh memberikan nasehat agarwarga adat Cireundeu tetap bisamenjaga apa yang diwariskan olehleluhur Sungkemansemua warga adat melaksanakansungkeman dengan cara memutar kesemua warga adat Makan bersamamakan bersama disini tidakdibatas hanya warga adat, tetapipara tamu pun diajak untuk Mulungsesajen, pada acara inidikhususkan kepada anak - yang telah dirangkai dibukapada acara ini dan di ambil Nyekarsetelah mulung sesajen selesaidilanjutkan nyekar, yaitu berziarahkepada makam Acara NgajayakNgajayak dilakukan pada tanggal 20-an, pada acara ini tidak tentudiselenggarakan tanggal berapa,karena ini keputusan Sesepuh danketua panitia. Tetapi biasanyadiselenggarakan lebih dari tanggal20, acara ini digelar selama dua haridua malam. “ Ngajayak”mempunyai arti keliling kampung dari gerbang desa yang berakhir dibalai desa, rombongan disambutdengan iring – iringan musikangklung buncis dan gending. sepertikidung bumi segandu, tari jaipong,pencak silat, karinding, calung,marawis, dan pada penghujung acaraditutup dengan penampilan acara Ngajayak ini terbukauntuk semua masyarakat umum,masyarakat bisa ikut berpartisipasimenyumbangkan bakat, dan padaacara ini ada beberapa dariKampung Adat lain yang datangdari luar Kampung Cireundeu. Acaraini digelar selama dua hari duamalamKampung Cirendeu inimempunyai unsur kebudayaan yangunik, sehingga Kampung Cirendeuini dapat menjadi daya tarik wisata diKota BahasaDalam berkomunikasi antarmasyarakat, bahasa yang merekagunakan sehari - hari adalah Sistem PengetahuanSistem pengetahuan yangdigunakan dalam kehidupansehari - hari di Kampung adatCireundeu yaitu pengetahuan dalambidang pertanian, kesenian, dancara mengolah beras singkong yangdiajarkan secara turun Organisasi SosialDalam sistem organisasi sosial,yang ada di Kampung Cireundeuadalah kelompok tani, kelompokternak domba, dan kelompok ibu,ibu adat yang mengolah peralatan dan teknologi8 P a g e Dalam sistem teknologi atauperalatan hidup yang dimiliki olehmasyarakat Kampung adatCireundeu sudah mulaiberkembang misalnya dalambidang pertanian, masyarakat masihmenggunakan cangkul untukpenanaman singkong. Dalam caramengolah beras singkong,masyarakat Kampung Cirendeui inisudah mulai menggunakan mesinpemarut alat sealer, plastik Sistem Mata PencaharianDalam segi mata pencaharian,masyarakat adat Cireundeumayoritas bekerja sebagai petanidan peternak domba. Merekamempunyai lahan garapan masing -masing, dan tanaman yang merekatanam sebagian besar singkong danyang lainnya tanaman sepertikacang- kacangan. Masyarakat adatCireundeu menggunakan pupukalami dari kotoran domba Sistem ReligiMasyarakat adat Cireundeumenyebut diri mereka penganutSunda Wiwitan, Sunda Wiwitansendiri mengandung arti Sundayang paling awal dan bagi merekaagama bukan sarana penyembahannamun sarana aplikasi dalamkehidupan, karena itu merekamemegang teguh tradisi dan jarangsekali ditemukan situs- KesenianDalam sistem kesenian padamasyarakat adat Cireundeu initerdapat wayang yang biasaditampilkan pada saat acara masyarakatCirendeu masih kental dengan sifatgotong - royong dan saling tolongmenolong antar sesama termasuk ke dalammasyarakat adat, masyarakatKampung adat Cireundeu sudahmengalami perubahan pada segisosial ekonomi, perubahan tersebutterjadi karena adanya unsurmodernisasi yang masuk ke daerahKampung Cireundeu. Denganadanya perubahan tersebut,masyarakat Kampung adatCireundeu dapat dibilang masyarakatyang masih kental dengan adat yangtetap teguh dijalankan sesuai denganapa yang leluhur jalankan dulu dantetap mampu mempertahankankearifan lokal daerah leluhur Kampung AdatCireundeu telah mengajarkan padamasyarakat lokalnya untuk tidakbergantung terhadap padi dan importdari daerah lain. Kampung AdatCireundeu sangat menjaga tradisileluhur sehingga sekarang kampungadat tersebut menjadi potensi desaswasembada pangan menuju desamandiri pangan. Potensi yangmenguatkan Kampung AdatCireundeu yaitu dengan adanyakepemimpinan tetua adat yang selaluditaati, dan selalu menjagakelestarian lingkungan sebagaipendukung kegiatan pertaniantanaman pangan merekaSimpulan9 P a g e Terdapat beberapa hal yang membuatKampung Cireundeu menjadi salahsatu kampung yang dijadikan sebagaikampung wisata oleh pemerintahKota Cimahi, salah satunya adalahupacara satu Syura atau tahun baruSaka Sunda yang tahun ini jatuhpada bulan Oktober. Acara upacaraSyura-an ini dirayakan sebagai rasasyukur masyarakat adat atas rahmatdari yang Mahakuasa dan biasanyadirayakan secara besar-besaran. Daritahun ke tahun berbagai instansipemerintah, perwakilan kampungadat, komunitas, kepala keluargawarga Kampung Cirendeu danmasyarakat sekitar turut memberikansumbangsihnya dalam caranyamasing – masing demimensukseskan acara adat hal lain yang membuatkampung ini unik adalah kebiasaanmasyarakatnya yang hanya memakansingkong sebagai bahan makanpokok mereka, hal tersebut jugamenjadi daya tarik wisata kulineryang dimiliki oleh kampungCireundeu. SaranDari hasil observasi yang dilakukanoleh peneliti, ada beberapa saranyang penulis harapkan agar lebihdiperhatikan oleh pemerintah antaralain, pemerintah diharapkan bisalebih berpartisipasi di setiap acarakebudayaan yang diselenggarakanoleh Kampung Cireundeu, kemudiandiharapkan agar pemerintah setempatmemberikan modal usaha untukwarga kampung yang memiliki usahakuliner karena merupakan salah satusektor yang difokuskan di KampungCireundeu sendiri, mengingatkeunikan bahan pangan pokokyang digunakan yaitu PustakaDjam’an Satori dan Aan Komariah.2009. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung Alfabeta, R. 2004. MetodologiPenelitian Sosial dan Granit. J., W., 2012, Researchdesign Pendekatan kualitatif,Kuantitatif dan Mixed. YogyakartaPustaka Pelajar. h. 4Lexy J., Moleong. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatifedisi revisi. Bandung RemajaRosda karya. 2013. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R & Alfabeta. 2010. Pengantar PenelitianPendidikan Bagi PengembanganProfesi Pendidikan dan TenagaKependidikan. Jakarta M. 2013. Implementasikebijakan pariwisata berbasiskearifan lokal studi di KabupatenManggarai Barat. Journal ofIndonesian Tourism andDevelopment Studies, 11, P. 2016. Pengembanganpotensi desa wisata berbasis budayatinjauan terhadap desa wisata di jawatengah. Jurnal Vokasi Indonesia,41.10 P a g e Triwardani, R., & Rochayanti, C.2014. Implementasi KebijakanDesa Budaya dalam UpayaPelestarian Budaya 42.Salsa Nuritsa. 2015. KearifanLokal Masyarakat Adat CirendeuKelurahan Leuwigajah KecamatanCimahi Selatan Kota CimahiSaraswati dan Reiza PermandaGulfa. 2017. Kearifan BudayaLokal Kampung Adat Cirendeu danKonsep Swasembada PanganKwisata. 2016. Wisata KampungAdat Cirendeu Cimahi. Kanal WisataIndonesia11 P a g e ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
kampung adat cireundeu bahasa sunda